Abstract
Kemiskinan membuat banyak masyarakat di indonesia kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama kebutuhan pangan seperti beras. Maka dari itu pemerintah menjalankan program raskin yang bertujuan untuk membantu masyarakat miskin agar dapat membeli beras dengan harga yang murah. Namun pada penerapannya penerima raskin masih banyak yang tidak tepat sasaran dikarenakan proses penentuan yang masih bersifat subjektif. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu proses penentuan penerima raskin agar penerima raskin lebih tepat sasaran. Sistem yang dibuat menggabungkan 2 metode yaitu Metode AHP untuk mendapatkan bobot dari setiap kriteria dan metode ELECTRE untuk menentukan kelayakan penerima beras miskin. Terdapat 6 kriteria yang digunakan yaitu frekuensi makan, frekuensi konsumsi daging/susu/ayam, penghasilan perbulan, tanggungan anak, kepemilikan rumah, dan pengobatan kesehatan. Dari hasil pengujian akurasi sistem didapatkan akurasi sebesar 75,34%.