Abstract
Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan jumlah pulau mencapai 17.504 sehingga memiliki wilayah yang cukup luas dan variasi agroklimat yang beragam. Permasalahan dalam produksi pertanian menyebabkan dibutuhkannya peralihan pola tanam. Penerapan sistem tumpangsari dapat meningkatan hasil produksi pertanian dan meningkatkan efektivitas dalam penggunaan cahaya, air serta unsur hara, disamping dapat menekan pertumbuhan gulma. Untuk meningkatkan keberhasilan penerapan sistem tumpangsari diperlukan penggunaan dosis pupuk yang dapat memenuhi kebutuhan tanaman. Sedangkan penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan biaya yang dikeluarkan petani terlalu besar. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi yang dapat memudahkan petani untuk mendapatkan komposisi pupuk yang dapat memenuhi tanaman tumpangsari dengan biaya seminimal mungkin, salah satunya sistem cerdas untuk optimasi campuran pupuk untuk sistem penanaman tumpangsari dengan menggunakan alogaritma Particle Swarm Optimization (PSO). Pada hasil pengujian Particle Swarm Optimization pada komposisi pupuk tanaman jagung dan kacang kedelai di Kabupaten Tulungagung Kecamatan Sumbergempol, jumlah iterasi yang digunakan adalah sebanyak 10 iterasi, komponen sosial yaitu sebesar 0,5, sebesar 2,5, sebesar 2,5 dan sebesar 0,5, jumlah partikel sebesar 80, jumlah iterasi 70 serta batas inersia yaitu sebesar 0,4 dan sebesar 0,6 didapatkan solusi yang dapat menghemat biaya sebesar Rp 79.380,00 atau 4,05% dari biaya pakar per hektar dengan bobot penalti sebesar 162.900. Hasil rekomendasi tersebut bila dibandingkan dengan pemupukan yang digunakan oleh petani dapat menghemat biaya sebesar Rp 982.580,00 atau 34,32% dan perbaikan bobot penalti sebesar 1.837.100.