Abstract
Semua organisasi memiliki aset untuk menjalankan kegiatan operasional tak terkecuali Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) yang merupakan salah satu fakultas di Universitas Brawijaya. Universitas Brawijaya merupakan sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang mempunyai sumber pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Anggaran tersebut digunakan untuk berbagai keperluan operasional salah satunya untuk mengelola aset sarana dan prasarana. Pengelolaan aset termasuk pemeliharaan aset penting dilakukan untuk menjaga aset tetap dalam keadaan baik sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik. Aset rusak dapat diketahui dengan cara pengecekan rutin dan pelaporan kerusakan. PTIIK masih melakukan pemeliharaan aset secara manual dan belum terkomputerisasi. Hal tersebut menyebabkan rentan terjadi kehilangan data dan pengelompokan data yang kurang baik. Sistem informasi pemeliharaan aset menekankan bagaimana data yang diperoleh dari pengecekan dan pelaporan kerusakan aset dapat disimpan dengan baik. Pengembangan sistem menggunakan metode Relational Unified Process (RUP) karena RUP menggunakan cara iterasi yang memudahkan modifikasi jika ada kebutuhan baru. Metode RUP mempunyai empat fase dalam mengembangkan sistem yaitu fase inception, elaboration, construction dan transition. Dalam melakukan analisis dan pemodelan, penulis hanya menggunakan dua fase yaitu fase inception dan face elaboration dengan tanpa merencanakan arsitektur, biaya dan jadwal. Fase inception berisi business modeling workflow yang isinya definisi alur kerja proses bisnis dan requirement workflow dimana kebutuhan pengguna ditentukan. Fase elaboration berisi analysis and design workflow yang berisi hasil analisis tahap sebelumnya dengan desain pemodelan sistem. Diakhir setiap fase dilakukan pengecekan dengan milestones untuk mengetahui fase tersebut telah berhasil dilakukan