Abstract
Test of English as a Foreign Language (TOEFL) merupakan persyaratan mendasar bagi pelamar yang akan melanjutkan studi atau karirnya ke tahap selanjutnya. Tetapi rata-rata perguruan tinggi di Indonesia hanya mempersiapkan mahasiswanya dalam menjalani tes ini hanya dengan mata kuliah Bahasa Inggris yang hanya sebatas 2 hingga 3 SKS selama masa kuliahnya. Dibutuhkan sebuah sistem pembelajaran terutama sistem pembelajaran adaptif yang dapat menyesuaikan pembelajaran terhadap masing-masing pengguna yang memiliki karakteristik yang berbeda dalam pembelajaran TOEFL yang ada dengan menggunakan metode Item Response Theory dengan model logistik 3 parameter. Dengan sistem ini dapat membantu pengguna yang akan menjalani tes TOEFL khususnya para mahasiswa sesuai dengan karakteristik berupa kemampuannya yang menjadi parameter terhadap adaptasi materi yang terjadi pada sistem. Untuk melakukan estimasi pada kemampuan pengguna menggunakan maximum likelihood estimation (MLE), sedangkan untuk estimasi parameter materi dengan uji chi square of goodness of fit. Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan estimasi parameter tingkat kesulitan materi antara metode uji chi square goodness of fit dengan pendekatan collaborative voting yang diusulkan oleh Chih-Ming Chen (2005). Hasil yang didapat pada penelitian ini menunjukkan bahwa proses adaptasi dalam sistem pembelajaran TOEFL ini berjalan dengan baik, serta perbandingan antara uji chi square of goodness of fit dengan pendekatan collaborative voting menunjukkan deviasi sebesar 0.386.