Praktisi PT Multimedia Nusantara: Proses PKM adalah Simulasi Kondisi Dunia Kerja yang Sebenarnya

Praktisi PT Multimedia Nusantara: Proses PKM adalah Simulasi Kondisi Dunia Kerja yang Sebenarnya

Bertujuan membangkitkan minat dan semangat mahasiswa untuk ikut serta dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), maka Kelompok Diskusi FILKOM Student Creative Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB), menggelar diskusi kreativitas mahasiswa di Ruang Riset Embedded System and Robotic, C1.12 pada Jumat (27/10/2016). Kegiatan yang bertemakan PKM Success Story” tersebut dipandu oleh Tibyani, S,T., M.T. salah satu dosen FILKOM yang menghadirkan Nugroho Wibisono, S.T., Manager VSAT Internet Protocol Datacom I, PT Multimedia Nusantara yang merupakan rekanan kerja PT Telkom Indonesia. Nugroho merupakan alumni Teknik Elektro UB 1999 dan mantan mahasiswa bimbingan Tibyani yang juga pernah menjadi penerima hibah PKM tahun 2003. Disampaikan oleh Tibyani bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan Nugroho dapat berbagi pengalaman sebagai pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan PKM, serta manfaatnya di dunia kerja.

Diawal paparannya Nugroho bercerita tentang pengalaman karirnya sejak lulus hingga akhirnya menduduki jabatan saat ini. Lulus tahun 2005 Nugroho kemudian berkarir sebagai Senior Engineer di PT Telkomsel Papua hingga tahun 2008. Setelah itu baru dirinya berpindah ke pekerjaan yang ditekuninya hingga saat ini.
“Sejak Tahun 2005 sampai sekarang sudah diutus perusahaan untuk mengikuti training 6 kali di dalam negeri dan luar negeri. Antara lain ke China, Perancis dan Canada,” jelas Nugroho.

Saat masih menjadi mahasiswa, Nugroho membentuk satu tim bersama beberapa temannya yaitu (1) Novianti, S.T. yang kini berkarir sebagai Teknisi Politeknik Negeri Madiun, (2) Leksono Mugi, S.T. kini menjadi guru SMK di Jawa Tengah, (3) Hendra, S.T. kini sebagai Anggota DPR dan (4) Annas Ahmad, S.T. yang kini menjadi pengusaha bisnis online. Tim yang dibentuk dengan baik tersebut kemudian berhasil mendapatkan juara I di LKTI di Unair Surabaya tahun 2003, Medali Perak Ke-17 PIMNAS di UNS Solo tahun 2004 dan Medali Emas di PIMNAS Ke-18 di STT Telkom (sekarang Universitas Telkom) tahun 2005 dengan judul Alat Perajang Tempe berbasis mikrokontroler AT89C51 yang dibimbing oleh Tibyani, S.T., M.T. dosen FILKOM UB. Dari hasil kerja kerasnya seluruh anggota tim mendapatkan reward dari UB berupa pembebasan SPP selama 3 tahun.

Nugroho juga menjelaskan lebih detil tentang cara memilih teman untuk membentuk tim yang baik dalam meraih kesuksesan bersama. Sebuh tim yang baik harus terdiri atas beberapa tipe mahasiswa yaitu (1) mahasiswa yang suka menulis dan membuat materi presentasi, (2) suka memberi semangat kepada yang lain, (3) secara teknis mampu membuat kode program (4) suka bisnis dan pemasaran dan (5) mahasiswa yang mampu mempresentasikan hasil karya dengan baik dalam waktu terbatas. Setelah ti terbentuk Nugroho menyampaikan bahwa kemudian terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk dapat sukses dalam PKM yaitu ide, problem solving, kreativitas dan juga kekompakan serta kekuatan fokus setiap anggota tim dalam menjalankan masing-masing perannya dengan baik.
“Sebagai contoh waktu itu saya suka otak otik mekanik dan alat, Novi orang yang rajin menulis laporan dan membuat tampilan presentasi media yang menarik. Jadi semua proses kegiatan divideokan dan dikemas rapi. Leksono orang yang pandai secara teknik mikrokontroler, Hendra pandai memaparkan hasil PKM, sementara Annas sebagai analis bisnis dan pemasaran PKM,” jelas Nugroho.

Kemudian Nugroho juga membandingkan dengan tempatnya berkarir saat ini. Dirinya memimpin banyak karyawan yang secara garis besar dapat dibagi dalam tiga tipe, yaitu (1) Malas, tidak pernah tuntas menyelesaikan pekerjaannya, (2) Cerdas dan pintar tapi tidak mau mengurus orang lain, yang penting pekerjaan selesai dan (3) Ulet, problem solving dan peduli sesama.

Menyimpulkan paparannya Nugroho menyampaikan bahwa tim PKM yang baik bisa dikatakan merupakan simulasi keadaan dunia kerja yang sesungguhnya. Dimana didalam prosesnya terdapat adanya pembelajaran dalam bidang leadership, tanggung jawab pengelolaan dana, kesungguhan dalam pengerjaan eksperimen, manajemen waktu kuliah dan pengerjaan PKM. Selain itu proses seleksi tanya jawab dalam monitoring dan evaluasi PIMNAS juga mampu menghantar peserta untuk belajar tentang problem solving yang baik. [tib/dna]